Because Teach is The Best Way to Learn: Refleksi Praktikum 1 Semester dikala Pandemi

Indah Yunita
6 min readJan 23, 2021

--

Halo semuanya, hari ini aku mau nulis bagaimana pengalaman praktikum Teknik Informatika selama pandemi covid 19. Sebelumnya aku pernah juga nulis blog tentang praktikum disini, namun tulisan itu hanya menceritakan tentang bagaimana kegiatan praktikum sebelum pandemi covid 19. Sesuai judulnya juga, disini aku akan share pengalaman praktikum dengan sudut pandang sebagai asisten sedangkan pada tulisanku sebelumnya sudut pandangnya adalah sebagai praktikan.

Jadi sebenarnya aku pengen nulis blog ini tepat pada saat hari terakhir praktikum. Namun, karena masih UAS akhirnya aku baru bisa nulis sekarang

Praktikum Pertemuan 9

Berawal dari Bulan Agustus 2020, saat itu warga lab Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Madura mengadakan Open recruitment. Jadi, warga lab adalah salah satu komunitas di Jurusan Teknik Informatika UTM yang bergerak pada bidang teknologi. Anggota warga lab nantinya juga akan menjadi asisten praktikum dan admin lab. Namun, kalau soal admin lab aku masih belum tau banyak juga sih soalnya saat pandemi ini kita kuliah daring jadi belum tau rasanya jadi admin lab.

Open Recruitment Warga Lab

Nah, tes nya saat itu terdiri dari 3 tahapan. Pertama, kuis dan live code. Kemudian, tes presentasi semacam microteaching. Terakhir, tes wawancara. Tes yang paling susah menurutku live code sih, soalnya aku kalau ngoding mikirnya lama dan hasil codinganku waktu itu rasanya kayak hancur banget gitu, hehe. Habis live code aku malah ngetawain hasil codinganku sendiri, padahal kalau itu UTS atau UAS mungkin aku udah nangis sih.

Kalau tes presentasinya itu seperti simulasi ngajar ketika praktikum, jadi kita diminta buat nyiapin materi sesuai yang udah ditentukan kemudian kita presentasikan materi tersebut layaknya saat praktikum. Waktu itu awalnya aku kebagian materi Polymorphism, jadi ini materi PBO sebenarnya dan waktu itu kan aku baru selesai semester 2 jadi aku sama sekali masih belum ngerti apa itu polymorphsm. Lalu, aku belajar materi itu mulai dari 0. Pas malamnya, kan tinggal bikin ppt tuh, nah tiba-tiba ada notif di WA kalau materinya diganti dan aku kebagian DDL (Data Manipulation Language). DDL ini materi basis data semester 3, aku juga sama sekali belum ngerti tentang materi ini. Akhirnya pas malam itu aku baru mulai belajar sambil nyoba praktekin presentasi. Seru sih kalau diinget-inget, apalagi pas hari H nya ternyata tantangannya lebih dari apa yang aku bayangin (ini ga perlu aku ceritain ya, hehe).

Nah, tes terakhir yang paling bikin tegang. calon anggota warga lab diwawancara secara online. Jadi, kita diminta masuk ke room meet gitu, disana udah ada kating warga lab yang siap buat ngewawancara kita. Sehari sebelumnya, aku persiapan wawancara dengan nonton youtube nya salah satu HRD yang ngasih tips-tips wawancara kemudian aku coba praktek juga njawab pertanyaan (kayak ngomong sendiri gitu) latihan supaya nggak belibet kalau njawab. Kemudian, aku juga cari-cari info detail tentang warga lab melalui website dan instagramnya. Nah, dari website dan instagramnya kita bisa tau lebih detail tentang warga lab dan bisa menyimpulkan kira-kira apa yang mau kita berikan ke warga lab supaya nantinya warga lab bisa lebih baik lagi.

Sebenarnya, aku pengen masuk warga lab itu sejak ospek prodi. Waktu itu kan kita dijelasin tentang warga lab dan aku tertarik buat ikutan. Aku melihat bahwa melalui komunitas ini aku bisa belajar banyak hal, bisa dapet circle yang menginspirasi juga, dan bisa buat improve diri kita. Selain itu, aku sebenernya suka ngajar. Aku suka njelasin materi yang aku paham ke orang lain (asal aku bener-bener paham dan ngga lagi budrek sama kerjaan lainnya, soalnya kalau pas ditanyain materi yang aku sendiri belum paham jadinya moodnya beda, hehe) dan ketika kita njelasin materi ke orang lain tuh sebenernya sama aja kayak kita belajar lagi (istilahnya mempengin apa yang udah dipelajari, gitu), kita jadi tau bagian mana yang kita udah ngerti banget dan bagian mana yang perlu diperdalam lagi. Namun, masuk warga lab itu bukan hanya tentang apa yang mau kita dapat atau apa yang mau kita pelajari dari sana. Melainkan juga tentang apa yang akan kita beri atau kita kontribusikan untuk warga lab.

Kembali lagi tentang ngajar, jadi sebenernya aku sering banget ngerasa cupu masalah ngoding karena ngelihat skill ku masih gini-gini aja sedangkan ada temenku yang udah jago banget. Aku pernah bilang ke dia tentang keminderanku, terus dia bilang ke aku kurang lebih gini “Ndah, kamu boleh-boleh aja bandingin diri kamu sama aku. Tapi jangan sampe bikin kamu minder. Karena iya memang kita berada di jalur belajar yang sama (agak lupa gimana kalimat tepatnya yg dia bilang) tapi startnya beda”, intinya tuh kan aku dulu dari SMA yang sama sekali gaada materi ngoding sedangkan dia sejak SMK tuh udah dikasih materi ngoding. Jadi, maksutnya dia, aku jangan sampe minder karena memang start belajarnya kita beda waktu, gitu. Nah, ketika aku ngajar, perasaan cupu ku tadi tu perlahan hilang seperti merasa jadi orang yang sedikit berguna dan selesai presentasi atau ngajar tuh ada kayak perasaan bahagia gitu (jujur sulit banget deskripsiinnya). Pun, ketika temenku ada yang kodenya error dan dia nanya ke aku gimana nge-solve nya kemudian aku bisa ngasih saran hingga akhirnya kodenya work tuh rasanya seneng jujur, kayak dalam hati tuh “Ternyata aku masih bisa mikir, ternyata aku bisa berguna juga”.

Nah, Bulan Oktober 2020 aku mulai ngajar praktikum untuk pertama kalinya. Aku ngajar praktikum Alpro kelas 1E. Kalau kalian tahu artikel ku yang tentang google colab disini, sebenernya artikel itu untuk mereka yang mungkin pada saat pertemuan pertama berhalangan hadir sehingga mereka bisa melihat tutorial menggunakan google colab melalui artikel tersebut.

Praktikum pada saat pandemi covid-19 ini dilaksanakan secara online. Setiap hari senin, aku ngajar praktikum melalui google meet bersama partnerku. Jadi, per kelas tuh aspraknya ada 2 (khusus praktikumnya anak semester 1, kalau praktikum matkulku sendiri aspraknya ada 4). Partnerku ini adalah orang yang sama dengan orang yang bilang tentang jangan minder tadi, yang udah aku ceritain diatas. Saat pertemuan pertama, kita kontrak kuliah sama njelasin tentang google colab. Selain meet setiap senin, kita juga ada asistensi. Jadi, kelasku dibagi menjadi 2 kelompok yang jumlah anggotanya masing-masing 15. Kemudian praktikan akan masuk room satu per satu dan menjelaskan tentang hasil codingan praktikum mereka, kadang aku juga ngasih pertanyaan ke mereka. Tujuan asistensi ini untuk mengetahui apakah mereka codingnya copas atau hasil kerja keras mereka sendiri.

Hal yang menyenangkan ketika asistensi adalah kita bisa komunikasi langsung dengan masing-masing praktikan. Dan dari sini aku juga ngelihat karakter praktikan yang beda-beda. Aku juga belajar buat manajeman waktu karena asistensi bisa memakan waktu total sampai 3 jam (ini yang paling lama), kadang pas aku sendiri masih ada tugas jadi kepikiran gitu. Salah satu praktikanku juga ada yang ngga punya laptop, jadi dia ngodingnya pake aplikasi pydroid dan waktu bikin flowchart tuh dia bikin di warnet, katanya dia install aplikasi flowgorithm di komputer warnetnya. Jujur, jadi keinget zaman-zaman awal masuk kuliah dulu yang harus bolak-balik ke lab buat ngerjain tugas. Semoga praktikanku ini bisa dapet rezeki buat beli laptop, soalnya mulai semester 2 sebenernya rada susah juga kalau belom ada laptop.

Nah, ketika meet pada hari senin biasanya kita njelasin modul praktikumnya. Jadi, kita njelasin modul praktikum yang udah diberikan sama dosen dengan codingan dari versi kita. Kadang, kita juga njelasin materi selain dari modul praktikum. Pada pertemuan ke 8 kita juga ngadain game buat seru-seruan menggunakan kahoot isinya tebak output dan beberapa soal teori buat nge review lagi materi-materi yang udah dikasih.

Kahoot Saat Pertemuan 8

Selesai praktikum biasanya kita memberikan form buat kritik dan saran selama praktikum. Tujuannya untuk perbaikan kita kedepannya semisal ada materi-materi yang ketika menjelaskan masih kurang dipahami oleh mereka. Pada saat praktikum terakhir aku juga ngasih form kesan pesan ke mereka, mereka juga boleh curhat di form tersebut. Responnya lucu-lucu, hehe. Ada yang ngisi doa makan juga, mungkin udah kelaperan pas praktikum.

Mungkin dia lapar, xixi.

Jadi, untuk praktikum alpro ini total ada 10 modul. Pertemuan terakhir tanggal 4 Januari 2021 (kalau ga salah, hehe. soalnya udah lupa juga). Walaupun dilaksanakan ditengah pandemi ini, semoga kita semua tetap semangat untuk belajar. Semoga pandemi ini segera berakhir dan bisa praktikum secara normal lagi di lab. Hal yang paling berkesan pada saat pengalaman pertama ngisi praktikum ini adalah aku bisa belajar lagi, nge review materi semester 1 lagi, dan melatih buat ngomong didepan umum juga. Kalau dukanya sih pas rekap nilai, hehe. Soalnya ngoreksi dulu satu per satu dan kalau nemu yang codingannya copas tuh mood rasanya langsung ancur, hehe.

Sabtu, 23 Januari 2021

13.58 WIB

--

--